![]() |
Kuliner Jalanan di Arab Saudi: Nasi Kabsah, Shawarma, dan Cita Rasa Timur Tengah |
Kuliner Jalanan di Arab Saudi: Nasi Kabsah, Shawarma, dan Cita Rasa Timur Tengah
"Langit Arab mulai menggelap, udara gurun pun mulai mendingin. Di sebuah sudut jalanan Riyadh, saya berdiri memegang shawarma hangat, dengan saus tahini yang menetes perlahan. Rasanya? Seperti mencicipi budaya dalam satu gigitan."
Arab Saudi, negeri yang identik dengan gurun dan tempat suci, ternyata juga punya kekayaan kuliner yang menggoda selera. Dari jalanan hingga restoran, ada aroma khas yang membangkitkan rasa lapar bahkan sebelum kita melihat makanannya.
Nasi Kabsah: Jantungnya Meja Makan Saudi
Nasi kabsah adalah sajian nasional Arab Saudi. Warnanya kekuningan, disajikan dalam porsi besar bersama daging kambing atau ayam yang dimasak empuk. Aromanya khas—hasil perpaduan cengkeh, kayu manis, kapulaga, dan daun salam Arab.
Saya pertama kali mencicipi Kabsah di Makkah, di rumah seorang warga lokal. Kami duduk lesehan, makan bersama dari satu nampan besar. “Kabsah itu bukan cuma makanan, tapi tradisi,” katanya sambil tersenyum. Dan saya setuju. Ada rasa persaudaraan dalam setiap suapan.
Shawarma: Camilan Cepat Rasa Kuat
Kalau kamu jalan-jalan malam di kota Arab mana pun, pasti akan menemukan kios shawarma. Daging ayam atau sapi dipanggang berputar vertikal, dipotong tipis, lalu dibungkus dalam roti pita bersama sayur segar dan saus bawang putih atau tahini.
Harganya terjangkau, dan rasanya luar biasa. Ini jadi pilihan favorit para pemuda Saudi dan turis. Bahkan di Jeddah, ada tempat yang menyajikan shawarma sepanjang 1 meter—khusus buat rame-rame bareng teman!
Samosa, Hummus, dan Teh Arab
Tak hanya makanan berat, Arab Saudi juga punya banyak kudapan khas. Samosa—mirip pastel, tapi berisi daging atau kentang pedas—jadi camilan favorit saat Ramadan. Hummus, pasta dari kacang arab dan minyak zaitun, cocok disantap dengan roti hangat.
Dan tentu saja, teh Arab. Dihidangkan dalam gelas kecil, teh ini ringan tapi harum. Kadang diberi daun mint, kadang dengan rempah seperti jahe atau kayu manis. Minum teh di Arab bukan cuma untuk melepas dahaga, tapi juga untuk menyambung silaturahmi.
Pasar Kuliner yang Menyatu dengan Budaya
Salah satu pengalaman paling seru adalah mengunjungi pasar tradisional di Madinah atau Riyadh. Bau rempah, teriakan pedagang, dan senyum hangat pembeli menciptakan atmosfer unik yang sulit dilupakan.
Di sana kamu bisa temukan segala macam makanan lokal—dari roti pipih panas langsung dari tungku, sampai kurma Ajwa segar yang manisnya alami. Semua dijual dengan harga bersahabat, dan kadang kamu bisa coba gratis dulu sebelum beli!
Penutup
Kuliner jalanan Arab Saudi bukan hanya tentang rasa, tapi juga tentang pengalaman. Tentang duduk di pinggir jalan sambil mengunyah shawarma, berbagi teh dengan orang asing, dan merasa—meski jauh dari rumah—kamu tetap diterima.
"Karena dalam setiap rasa, ada cerita. Dan di Arab Saudi, setiap gigitan adalah petualangan."